Sepi telah menjadi teman setia
Yang tak pernah absen menemaniku
Sejak beberapa waktu yang lalu
Setelah bahagiaku terenggut
Bersama langkah kakimu
Yang memilih menjauh
Meninggalkanku yang berbalut luka
Dimana kau kini?
Tak adakah rasa dihatimu yang tersisa?
Disini aku masih saja berteman duka dan nestapa
Hati yang rapuh ini perlahan runtuh
Tak kuat lagi menopang duka
Tak kutemukan lagi indah cinta yang disenandungkan pujangga
Tak kutemukan lagi ketenangan
Pada sebait puisi
Tak kutemukan lagi risalah
Pada bulir-bulir hujan yang menangisi jalan
Tak kutemukan lagi pelangi
Pada dinding hatiku
Tak kutemukan lagi senyummu
Dalam hidupku
Kelabu telah menjadi karib setia
Menemani hari-hariku yang sepi
Aku telah menjadi pecundang yang kalah
Bahkan sebelum berperang
Aku telah menyerah pada cintamu
Bahkan saat sebelum aku merasakan bahagia yang sesungguhnya
Aku masih disini
Berteman sepi yang sama
Bogor, 02 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar