Angin yang berhembus 'tlah menjatuhkan si daun kering yang malang
Aku menjadi saksi bagaimana ia pasrahkan dirinya pada angin
Ingin kutulis kebahagiaan pada sepucuk daun kering
Inhin kutulis keindahan pada sepucuk daun yang baru saja terhempas angin
Semuanya terlalu panjang
Terlalu banyak kebahagiaan yang ingin ku ceritakan
Terlalu banyak keindahan yang ingin ku kisahkan
Sedang sepucuk daun tak cukup untuk menuliskan itu
Maka, aku memutuskan untuk menuliskan namamu
Sebab, namamu telah mewakili kebahagiaan dan keindahan hidupku
Kan kubiarkan daun kering
Mengendap diladang hatiku
Menumbuh suburkan cinta yang baru saja tumbuh
Bogor, 07 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar