Rabu, 07 Oktober 2015

Kutulis Namamu

Angin yang berhembus 'tlah menjatuhkan si daun kering yang malang
Aku menjadi saksi bagaimana ia pasrahkan dirinya pada angin

Ingin kutulis kebahagiaan pada sepucuk daun kering
Inhin kutulis keindahan pada sepucuk daun yang baru saja terhempas angin

Semuanya terlalu panjang
Terlalu banyak kebahagiaan yang ingin ku ceritakan
Terlalu banyak keindahan yang ingin ku kisahkan

Sedang sepucuk daun tak cukup untuk menuliskan itu
Maka, aku memutuskan untuk menuliskan namamu
Sebab, namamu telah mewakili kebahagiaan dan keindahan hidupku

Kan kubiarkan daun kering
Mengendap diladang hatiku
Menumbuh suburkan cinta yang baru saja tumbuh

Bogor, 07 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar