Kamis, 15 Oktober 2015

Untukmu Yang Berbahagia

Untuk sahabat yang tak pernah tamat

Pada jejak-jejak langkah yang basah
Pada jejak-jejak waktu yang bisu
Satu per satu kenangan telah tumpah ruah
Terikat dalam bingkai masa lalu

Pada setiap denting waktu yang berlalu
Pada setiap detik yang mencekik
Selalu ada asa yang tersisa
Selalu ada harap yang lenyap

Mari sejenak tundukan kepala
Atas semua karunia usia

Penyesalan tak harus memupus harapan
Selalu ada penyesalan yang mengiringi langkah sang waktu
Namun, bukan berarti harapan harus terkubur dengan sesal masa lalu

Usia adalah karunia
Begitulah kata bijak bestari
Tua adalah pasti namun dewasa adalah pilihan
Begitu pula kata bijak bestari

Teruntuk dirimu yang akan membuka lembar baru
Semoga lembaran itu bercerita tentang kebahagiaan
Teruntuk dirimu yang sedang menatap harapan dicermin kehidupan
Semoga selalu ada senyum indah yang menatapmu dari cermin

Lembaran lama jangan pernah terlupakan
Sebab disana kita belajar kearifan dari guru kehidupan
Cermin lama usah dibuang
Sebab disana kita belajar keteladanan dari cermin diri yang telah usang

Kata-kata memang bukan kado terindah
Sebab dia pernah berdusta
Tapi puisi selalu jujur
Tentang apa kata hati

Sebait harapan akan kebaikan
Di usiamu yang bertambah dewasa
Seperti puisi yang tak pernah mati
Semoga kebahagiaanmu pun demikian

Selamat mengulang tahun
Selamat menyulam harapan

Bogor, 14 Oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar