Untuk sahabat yang tak pernah tamat
Pada jejak-jejak langkah yang basah
Pada jejak-jejak waktu yang bisu
Satu per satu kenangan telah tumpah ruah
Terikat dalam bingkai masa lalu
Pada setiap denting waktu yang berlalu
Pada setiap detik yang mencekik
Selalu ada asa yang tersisa
Selalu ada harap yang lenyap
Mari sejenak tundukan kepala
Atas semua karunia usia
Penyesalan tak harus memupus harapan
Selalu ada penyesalan yang mengiringi langkah sang waktu
Namun, bukan berarti harapan harus terkubur dengan sesal masa lalu
Usia adalah karunia
Begitulah kata bijak bestari
Tua adalah pasti namun dewasa adalah pilihan
Begitu pula kata bijak bestari
Teruntuk dirimu yang akan membuka lembar baru
Semoga lembaran itu bercerita tentang kebahagiaan
Teruntuk dirimu yang sedang menatap harapan dicermin kehidupan
Semoga selalu ada senyum indah yang menatapmu dari cermin
Lembaran lama jangan pernah terlupakan
Sebab disana kita belajar kearifan dari guru kehidupan
Cermin lama usah dibuang
Sebab disana kita belajar keteladanan dari cermin diri yang telah usang
Kata-kata memang bukan kado terindah
Sebab dia pernah berdusta
Tapi puisi selalu jujur
Tentang apa kata hati
Sebait harapan akan kebaikan
Di usiamu yang bertambah dewasa
Seperti puisi yang tak pernah mati
Semoga kebahagiaanmu pun demikian
Selamat mengulang tahun
Selamat menyulam harapan
Bogor, 14 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar