Cinta telah mengajarkanku tuk setia pada satu hati.
Cinta juga telah mengikrarkan kesetiaan diantara kita.
Kini aku meragukan arti kesetiaan yang kau berikan.
Apa arti setiamu?
Jika kau sering membuatku cemburu.
Apa arti setiamu?
Jika kau sering membuatku berderai air mata di keheningan malam?
Apa arti setiamu?
Jika kau sering membuatku mengutuk cinta yang tak bahagia.
Apa arti setiamu?
Jika membuatku ragu tuk setia padamu.
Apakah seperti itu yang dinamakan setia?
Tapi mengapa mereka selalu bahagia di atas kesetiaan?
Diriku selalu bermandikan air mata atas nama kesetiaan
Diriku selalu berkubang dalam duka atas nama kesetiaan
Diriku selalu terpenjara dalam penyesalan atas nama kesetiaan
Diriku selalu tersayat kekecewaan atas nama kesetiaan
Diriku selalu memendam amarah atas nama kesetiaan
Lalu, Apa arti kesetiaan itu?
Apakah membiarkan hati terluka adalah kesetiaan?
Apakah membiarkan dada ini terkoyak adalah kesetiaan?
Apakah pasrah terhadap penyanderaan rasa juga adalah kesetiaan?
Lalu apa arti kesetiaan?
Sebab, aku ingin tetap setia.
Bogor, 6 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar