Jumat, 02 Oktober 2015

Puing Kerinduan

Kubiarkan jiwa yang lemah
Kurelakan raga yang lelah
Tenggelam ditelaga jiwa
Hanyut dalam sungai air mata kesedihan
Merangkai rasa yang teruntai
Mencari remah-remah rasa yang hilang

Kubiarkan hati pasrah
Pada rindu yang kehilangan arah
Menuangkan risalah hati
Berpeluh menuntun makna
Tentang cinta yang hilang

'Kan ku korek selaksa rindu yang menyiksa
Dibalik kamar yang tersembunyi
Mendekap cinta berselimut rasa,asa
Membiarkan air mata menghangatkan jiwa

Berjuntai-juntai kata pengakuan tentang rindu
Pada sepotong sajak

Menyusuri puing-puing reruntuhan bangunan cinta
Menyusun kembali bangunan kebahagiaan
Meski tanpa tiang penyangga yang kokoh

Kan kutulis sepenggal puisi
Pada dinding-dinding hati yang rapuh
Walau itu menyayat nurani

Aku ingin tetap mencumbu cinta
Meski menyesakkan ruang hati
Aku ingin tetap mengumpulkan bulir-bulir rindu yang bertabur
Menyemainya di palung jiwa

Biarkan rasa ini mengalir dalam setiap aliran darah
Menyusuri jejak-jejak cinta di urat nadi

Biarkan kilau bulir kerinduan
Membasahi rapuhnya rasa

'Kan kutinggalkan sepi yang membayang
Hingga jingga menyapa

Kuningan, 16 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar